SALAM PERS✊
"KITA
TAHU, KITA BISA, TANPA HOAX"
~~LITERASI~~
Budaya
literasi atau kemampuan literasi, sering disebut banyak orang. Namun, apakah
seseorang menyadari. Bahwa dirinya sudah literat atau belum? Budaya literasi
harusnya bertumpu pada kesadaran untuk belajar. Seseorang yang "sadar
diri" untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, selalu berpikir kritis
dalam memecahkan masalah, dan mampu berkomunikasi dengan efektif. Sehingga paham dan mampu mengembangkan potensi dan mengukur dalam
kehidupan masyarakat. Literasi prinsipnya adalah paham dan mampu sehingga
terhindar dari pikiran dan perilaku yang tidak bijak.
Maraknya hoaks, ujaran kebencian,
bahkan fitnah menjadi bukti masyarakat yang tidak literat; masyarakat yang
tidak punya budaya literasi. Karena pada masyarakat yang literat, ada nilai
yang tertanam untuk selalu cek dan ricek dari setiap informasi, dan menentukan
suatu informasi yang bermanfaat atau tidak. Bila tidak manfaat, untuk apa
disebarkan?. Jadi, sejatinya bukan hanya lingkungan
yang mampu membaca dan menulis. Tapi budaya literasi pasti memasukkan
pengetahuan di segala bidang, pengetahuan genre dan budaya secara kognitif, di
samping kemampuan berbahasa lisan dan tulisan.
Karena itu, bila diterapkan, budaya
literasi yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
informasi yang bermanfaat dan pemahaman yang memampukan seseorang lebih akurat
dalam memilih sumber informasi. Sehingga mampu menciptakan karakter dan budi
pekerti yang baik. Hingga akhirnya, lahir budaya untuk bertindak dalam
meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang. Agar lebih bermanfaat dalam
hidupnya.
Maka untuk membangun budaya literasi di masyarakat, organisasi maupun lingkungan, ada 8 prinsip budaya literasi yang menjadi acuan, yakni:
1. Kegiatan literasi harus
dimulai dari kesadaran untuk belajar; sadar diri.
2. Kegiatan literasi harus
sesuai dengan konteks dan organisasi belajar masing-masing. Formal atau
informal; anak-anak, remaja atau dewasa. Kegiatan literasi harus tak terkalahkan,
bukan disamaratakan.
3. Kegiatan literasi harus
berimbang, sesuai dengan usia, pendidikan, profesi, konteks yang menjadi
bahasan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
4. Kegiatan literasi harus
terintegrasi. Artinya, literasi jangan berdiri sendiri. Harus dengan berbagai
ranah kehidupan, di samping harus melibatkan semua pihak yang ada di dalam
organisasi.
Yukk mulai dari kesadaran masing-masing dan budayakan literasi dari Sekarang!
Sumber: dokpri
0 Comments