BUDAYA LITERASI

SALAM PERS


"KITA TAHU, KITA BISA, TANPA HOAX"

 

~~LITERASI~~ 

   Budaya literasi atau kemampuan literasi, sering disebut banyak orang. Namun, apakah seseorang menyadari. Bahwa dirinya sudah literat atau belum? Budaya literasi harusnya bertumpu pada kesadaran untuk belajar. Seseorang yang "sadar diri" untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, selalu berpikir kritis dalam memecahkan masalah, dan mampu berkomunikasi dengan efektif. Sehingga paham dan mampu mengembangkan potensi dan mengukur dalam kehidupan masyarakat. Literasi prinsipnya adalah paham dan mampu sehingga terhindar dari pikiran dan perilaku yang tidak bijak.

    Maraknya hoaks, ujaran kebencian, bahkan fitnah menjadi bukti masyarakat yang tidak literat; masyarakat yang tidak punya budaya literasi. Karena pada masyarakat yang literat, ada nilai yang tertanam untuk selalu cek dan ricek dari setiap informasi, dan menentukan suatu informasi yang bermanfaat atau tidak. Bila tidak manfaat, untuk apa disebarkan?. Jadi, sejatinya bukan hanya lingkungan yang mampu membaca dan menulis. Tapi budaya literasi pasti memasukkan pengetahuan di segala bidang, pengetahuan genre dan budaya secara kognitif, di samping kemampuan berbahasa lisan dan tulisan.

    Karena itu, bila diterapkan, budaya literasi yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat akan informasi yang bermanfaat dan pemahaman yang memampukan seseorang lebih akurat dalam memilih sumber informasi. Sehingga mampu menciptakan karakter dan budi pekerti yang baik. Hingga akhirnya, lahir budaya untuk bertindak dalam meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang. Agar lebih bermanfaat dalam hidupnya.

Maka untuk membangun budaya literasi di masyarakat, organisasi maupun lingkungan, ada 8 prinsip budaya literasi yang menjadi acuan, yakni:

1. Kegiatan literasi harus dimulai dari kesadaran untuk belajar; sadar diri.

2. Kegiatan literasi harus sesuai dengan konteks dan organisasi belajar masing-masing. Formal atau informal; anak-anak, remaja atau dewasa. Kegiatan literasi harus tak terkalahkan, bukan disamaratakan.

3. Kegiatan literasi harus berimbang, sesuai dengan usia, pendidikan, profesi, konteks yang menjadi bahasan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.

4. Kegiatan literasi harus terintegrasi. Artinya, literasi jangan berdiri sendiri. Harus dengan berbagai ranah kehidupan, di samping harus melibatkan semua pihak yang ada di dalam organisasi.  


Yukk mulai dari kesadaran masing-masing dan budayakan literasi dari Sekarang!


Sumber: dokpri

 



0 Comments